Selasa, 26 April 2011
Kamis, 07 April 2011
ANEKA KEGIATAN KEGIATAN KELOMPOK SPP DAN UEP KEC PLEMAHAN
TANI MAJU
Hasil Kegiatan SPP Desa Plemahan
Home Industri Kue
GETHUK PISANG
Hasil Kegiatan Kelompok UEP Desa Langenharjo
INDUSTRI KORDEN
Kegiatan Kelompok Desa Sukoharjo
ANEKA KEGIATAN KEGIATAN KELOMPOK SPP DAN UEP KEC PLEMAHAN
Kegiatan SPP Unggulan
Dana SPP di kecamatan ini umumnya dimanfaatkan warga untuk penambahan modal usaha, pertanian, perdagangan dan kerajinan ( home industri ) serta peternakan. Usaha anggota/ kelompok penerima manfaat SPP paling berkembang dan membanggakan di kecamatan ini adalah:
Hasil SPP Desa Plemahan
1. Kerajinan krupuk emping mlinjo milik Ibu Soini kelompok Barokah di desa Mejono. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah bahan baku dapat diperoleh dengan mudah disekitar wilayah desa Mejono. Proses produksi yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan dan disetor ke warung – warung. Rata – rata seluruh pemanfaat di kelompok ini mempunyai kegiatan sampingan kerajinan emping walaupun mereka memiliki usaha pokok yang lain seperti pertanian dan pracangan.
Karena mayoritas penduduk Desa ini pengrajin emping, maka kegiatan ini telah diakui oleh Pemeintah Daerah Kabupaen Kediri, bahwa Desa Mejono merupakan Sentra pengrajin Emping Mlinjo termasuk diantaranya Ibu Soini.
2. Kerajinan Rumah Tangga ( Home Industri ) dari bahan Sabut kelapa milik Ibu Muspianik Kelompok Rukun Wanita 2 di desa Payaman. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah peralatan yang dipakai masih sederhana ( manual ) ,bahan baku yang diperoleh mudah dan murah dan produk yang dihasilkan merupakan peralatan untuk kebutuhan rumah tangga. Daerah pemasarannya masih sekitar wilayah Kediri dan daerah Tulung Agung saja.
3. Kerajinan Krupuk Uyel milik Ibu Titin Novi salah satu anggota kelompok Guyub Rukun di Desa Kayenlor. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah produk yang dihasilkan bersifat konsumtif dan kebutuhan sehari – hari. Peralatan yang dipakai masih sederhana. Proses produksi setiap hari dan daerah pemasarannya di wilayah Kediri saja.
4. Kerajinan pembuatan Horden dan taplak meja kelompok Anggrek dari desa Sukoharjo, penjualan dan pesanan sangat pesat biasanya terjadi sebulan sebelum hari lebaran.
5. Kerajinan bordir untuk desain kebaya, baju dan perlengkapan alat sholat produk kelompok Benis dari desa Puhjarak, merupakan ladang bisnis yang cukup prospektif. Untuk memperluas daerah pemasaran, sering mengikuti pameran – pameran baik ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan ditingkat propinsi. Pemesananpun juga dapat melalui internet.
Hasil SPP Desa Plemahan
1. Kerajinan krupuk emping mlinjo milik Ibu Soini kelompok Barokah di desa Mejono. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah bahan baku dapat diperoleh dengan mudah disekitar wilayah desa Mejono. Proses produksi yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan dan disetor ke warung – warung. Rata – rata seluruh pemanfaat di kelompok ini mempunyai kegiatan sampingan kerajinan emping walaupun mereka memiliki usaha pokok yang lain seperti pertanian dan pracangan.
Karena mayoritas penduduk Desa ini pengrajin emping, maka kegiatan ini telah diakui oleh Pemeintah Daerah Kabupaen Kediri, bahwa Desa Mejono merupakan Sentra pengrajin Emping Mlinjo termasuk diantaranya Ibu Soini.
2. Kerajinan Rumah Tangga ( Home Industri ) dari bahan Sabut kelapa milik Ibu Muspianik Kelompok Rukun Wanita 2 di desa Payaman. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah peralatan yang dipakai masih sederhana ( manual ) ,bahan baku yang diperoleh mudah dan murah dan produk yang dihasilkan merupakan peralatan untuk kebutuhan rumah tangga. Daerah pemasarannya masih sekitar wilayah Kediri dan daerah Tulung Agung saja.
3. Kerajinan Krupuk Uyel milik Ibu Titin Novi salah satu anggota kelompok Guyub Rukun di Desa Kayenlor. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah produk yang dihasilkan bersifat konsumtif dan kebutuhan sehari – hari. Peralatan yang dipakai masih sederhana. Proses produksi setiap hari dan daerah pemasarannya di wilayah Kediri saja.
4. Kerajinan pembuatan Horden dan taplak meja kelompok Anggrek dari desa Sukoharjo, penjualan dan pesanan sangat pesat biasanya terjadi sebulan sebelum hari lebaran.
5. Kerajinan bordir untuk desain kebaya, baju dan perlengkapan alat sholat produk kelompok Benis dari desa Puhjarak, merupakan ladang bisnis yang cukup prospektif. Untuk memperluas daerah pemasaran, sering mengikuti pameran – pameran baik ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan ditingkat propinsi. Pemesananpun juga dapat melalui internet.
Kegiatan SPP Unggulan
Dana SPP di kecamatan ini umumnya dimanfaatkan warga untuk penambahan modal usaha, pertanian, perdagangan dan kerajinan ( home industri ) serta peternakan. Usaha anggota/ kelompok penerima manfaat SPP paling berkembang dan membanggakan di kecamatan ini adalah:
1. Kerajinan krupuk emping mlinjo milik Ibu Soini kelompok Barokah di desa Mejono. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah bahan baku dapat diperoleh dengan mudah disekitar wilayah desa Mejono. Proses produksi yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan dan disetor ke warung – warung. Rata – rata seluruh pemanfaat di kelompok ini mempunyai kegiatan sampingan kerajinan emping walaupun mereka memiliki usaha pokok yang lain seperti pertanian dan pracangan.
Karena mayoritas penduduk Desa ini pengrajin emping, maka kegiatan ini telah diakui oleh Pemeintah Daerah Kabupaen Kediri, bahwa Desa Mejono merupakan Sentra pengrajin Emping Mlinjo termasuk diantaranya Ibu Soini.
2. Kerajinan Rumah Tangga ( Home Industri ) dari bahan Sabut kelapa milik Ibu Muspianik Kelompok Rukun Wanita 2 di desa Payaman. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah peralatan yang dipakai masih sederhana ( manual ) ,bahan baku yang diperoleh mudah dan murah dan produk yang dihasilkan merupakan peralatan untuk kebutuhan rumah tangga. Daerah pemasarannya masih sekitar wilayah Kediri dan daerah Tulung Agung saja.
3. Home Industri Desa Plemahan Yang dikelola Oleh Ibu Sutikhat, Yaitu Industri Kue Baik Basah Maupun Kering Yang daerajh pemasaran nya sampai Merambah Ke Luar Pula Jawa,
4. Kerajinan Krupuk Uyel milik Ibu Titin Novi salah satu anggota kelompok Guyub Rukun di Desa Kayenlor. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah produk yang dihasilkan bersifat konsumtif dan kebutuhan sehari – hari. Peralatan yang dipakai masih sederhana. Proses produksi setiap hari dan daerah pemasarannya di wilayah Kediri saja.
5. Kerajinan pembuatan Horden dan taplak meja kelompok Anggrek dari desa Sukoharjo, penjualan dan pesanan sangat pesat biasanya terjadi sebulan sebelum hari lebaran.
6. Kerajinan bordir untuk desain kebaya, baju dan perlengkapan alat sholat produk kelompok Benis dari desa Puhjarak, merupakan ladang bisnis yang cukup prospektif. Untuk memperluas daerah pemasaran, sering mengikuti pameran – pameran baik ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan ditingkat propinsi. Pemesananpun juga dapat melalui internet.
1. Kerajinan krupuk emping mlinjo milik Ibu Soini kelompok Barokah di desa Mejono. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah bahan baku dapat diperoleh dengan mudah disekitar wilayah desa Mejono. Proses produksi yang dilakukan adalah berdasarkan pesanan dan disetor ke warung – warung. Rata – rata seluruh pemanfaat di kelompok ini mempunyai kegiatan sampingan kerajinan emping walaupun mereka memiliki usaha pokok yang lain seperti pertanian dan pracangan.
Karena mayoritas penduduk Desa ini pengrajin emping, maka kegiatan ini telah diakui oleh Pemeintah Daerah Kabupaen Kediri, bahwa Desa Mejono merupakan Sentra pengrajin Emping Mlinjo termasuk diantaranya Ibu Soini.
2. Kerajinan Rumah Tangga ( Home Industri ) dari bahan Sabut kelapa milik Ibu Muspianik Kelompok Rukun Wanita 2 di desa Payaman. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah peralatan yang dipakai masih sederhana ( manual ) ,bahan baku yang diperoleh mudah dan murah dan produk yang dihasilkan merupakan peralatan untuk kebutuhan rumah tangga. Daerah pemasarannya masih sekitar wilayah Kediri dan daerah Tulung Agung saja.
3. Home Industri Desa Plemahan Yang dikelola Oleh Ibu Sutikhat, Yaitu Industri Kue Baik Basah Maupun Kering Yang daerajh pemasaran nya sampai Merambah Ke Luar Pula Jawa,
4. Kerajinan Krupuk Uyel milik Ibu Titin Novi salah satu anggota kelompok Guyub Rukun di Desa Kayenlor. Keunggulan dari usaha/ kegiatan ini adalah produk yang dihasilkan bersifat konsumtif dan kebutuhan sehari – hari. Peralatan yang dipakai masih sederhana. Proses produksi setiap hari dan daerah pemasarannya di wilayah Kediri saja.
5. Kerajinan pembuatan Horden dan taplak meja kelompok Anggrek dari desa Sukoharjo, penjualan dan pesanan sangat pesat biasanya terjadi sebulan sebelum hari lebaran.
6. Kerajinan bordir untuk desain kebaya, baju dan perlengkapan alat sholat produk kelompok Benis dari desa Puhjarak, merupakan ladang bisnis yang cukup prospektif. Untuk memperluas daerah pemasaran, sering mengikuti pameran – pameran baik ditingkat kecamatan, kabupaten bahkan ditingkat propinsi. Pemesananpun juga dapat melalui internet.
UPK KECAMATAN PLEMAHAN
Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, terdiri dari 17 ( Tujuh belas ) desa, dengan jumlah penduduk sebanyak 59.120 Jiwa atau 18.017 Kepala Keluarga (KK). Sebanyak 8.913 KK ( 49,47 %) dikategorikan sebagai Rumahtangga Miskin (RTM). Mata pencaharian utama masyarakat disini adalah petani. Kecamatan ini memiliki sejumlah sumberdaya alam potensial seperti lahan pertanian. Adapun produk unggulan pertanian kecamatan ini adalah Padi dan Jagung dan unggulan produk lain seperti Emping Melinjo, Kerajinan sabut kelapa, Pupuk organik dan Kentucky.
Kecamatan ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2003 . Hingga saat ini,Kecamatan Plemahan telah mendapatkan dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) sebesar Rp 12.750.000.000. Dana tersebut dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui UPK Kecamatan Plemahan. Berikut akumulatif dana BLM yang dikelola UPK. BLM yang Dikelola UPK
Tahun Jumlah (Rp)
2003 1,000,000,000
2004 1,000,000,000
2005 1,000,000,000
2006 1,000,000,000
2007 1,000,000,000
2008 2,750,000,000
2009 3,000,000,000
2010 2,000,000,000
TOTAL 12,750,000,000
Secara umum, dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan di bidang peningkatan kapasitas, pembangunan dan rehabilitasi sarana/prasarana perdesaan, kegiatan pendidikan dan kesehatan, serta kegiatan ekonomi melalui perguliran dana, baik melalui skema Usaha Ekonomi Produktif (UEP) maupun Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP).
Secara akumulatif dari awal mendapatkan BLM hingga saat ini, sebagian besar dana BLM di Kecamatan Plemahan ini, yaitu sekitar 69,9 % untuk kegiatan Sarana Prasarana.
PROFIL KEUANGAN UPK PER PEBRUARI 2011
(Berdasarkan Laporan Operasional UPK Kecamatan Plemahan Per 28 Pebruari 2011)
No. ITEM Jumlah (Rp)
1. Total Pendapatan Rp 180,704,659,9
2. Total Biaya Rp 36, 953,619,8
3. Surplus Rp 143,751,040.1
4. Rasio Biaya Rp 20,45 %
5. Aset Dana Perguliran Rp 4,200,209,683
6. Aset Gedung/ Bangunan Rp -
7. Dana Sosial Rp 202,011,716
TOTAL
7. Jumlah Kelompok UEP Binaan 37 Kelompok
8. Jumlah Kelompok SPP Binaan 166 Kelompok
TOTAL
(Berdasarkan Neraca Microfinance Per 28 Pebruari 2011)
AKTIVA Rp. PASIVA Rp.
Kas 13.712.650 Hutang 273.736.723
Bank 738.728.420 Modal PNPM 2.655.868.245
Pinjaman di Masyarakat 3.448.853.975 Modal dari Pihak Lain: 0
Biaya Dibayar Dimuka 300.000 - Pemda 0
Inventaris 20.944.986 - Swasta 0
Aktiva Lain-Lain 0 Surplus Ditahan 892.528.968
0 Surplus Berjalan 143.551.689
0 Operasional 256.854.406
Jumlah 4.222.540.031 Jumlah 4.222.540.031
Kecamatan ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri Perdesaan sejak tahun 2003 . Hingga saat ini,Kecamatan Plemahan telah mendapatkan dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) sebesar Rp 12.750.000.000. Dana tersebut dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui UPK Kecamatan Plemahan. Berikut akumulatif dana BLM yang dikelola UPK. BLM yang Dikelola UPK
Tahun Jumlah (Rp)
2003 1,000,000,000
2004 1,000,000,000
2005 1,000,000,000
2006 1,000,000,000
2007 1,000,000,000
2008 2,750,000,000
2009 3,000,000,000
2010 2,000,000,000
TOTAL 12,750,000,000
Secara umum, dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan di bidang peningkatan kapasitas, pembangunan dan rehabilitasi sarana/prasarana perdesaan, kegiatan pendidikan dan kesehatan, serta kegiatan ekonomi melalui perguliran dana, baik melalui skema Usaha Ekonomi Produktif (UEP) maupun Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP).
Secara akumulatif dari awal mendapatkan BLM hingga saat ini, sebagian besar dana BLM di Kecamatan Plemahan ini, yaitu sekitar 69,9 % untuk kegiatan Sarana Prasarana.
PROFIL KEUANGAN UPK PER PEBRUARI 2011
(Berdasarkan Laporan Operasional UPK Kecamatan Plemahan Per 28 Pebruari 2011)
No. ITEM Jumlah (Rp)
1. Total Pendapatan Rp 180,704,659,9
2. Total Biaya Rp 36, 953,619,8
3. Surplus Rp 143,751,040.1
4. Rasio Biaya Rp 20,45 %
5. Aset Dana Perguliran Rp 4,200,209,683
6. Aset Gedung/ Bangunan Rp -
7. Dana Sosial Rp 202,011,716
TOTAL
7. Jumlah Kelompok UEP Binaan 37 Kelompok
8. Jumlah Kelompok SPP Binaan 166 Kelompok
TOTAL
(Berdasarkan Neraca Microfinance Per 28 Pebruari 2011)
AKTIVA Rp. PASIVA Rp.
Kas 13.712.650 Hutang 273.736.723
Bank 738.728.420 Modal PNPM 2.655.868.245
Pinjaman di Masyarakat 3.448.853.975 Modal dari Pihak Lain: 0
Biaya Dibayar Dimuka 300.000 - Pemda 0
Inventaris 20.944.986 - Swasta 0
Aktiva Lain-Lain 0 Surplus Ditahan 892.528.968
0 Surplus Berjalan 143.551.689
0 Operasional 256.854.406
Jumlah 4.222.540.031 Jumlah 4.222.540.031